WELCOME TO WE ARE BLOG :)

Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

pengelolaan limbah pertanian



KOMPOS JERAMI PADI
          Mungkin masih banyak diantara kita yang tidak mengetahui limbah padi yang biasa kita jumpai  di ladang kita sendiri atau ladang orang lain memiliki nilai jual yang cukup tinggi sebagai kompos . Pernahakah anda berfikiran untuk membuangnya agar tidak merusak pemandangan sawah yang seperti permadani? Apakah anda sama sekali tidak berfikir, apakah limbah pertanian itu dapat memberikan kita pendapatan juga?. Ternyata  memang benar, jika limbah jerami padi dapat menghasilkan suatu pupuk alami yang sangat baik untuk tanaman. Disini saya akan mengulas sedikit tentang pengelolaan limbah jerami padi , diantaranya adalah sebagai berikut :
          Berdasarkan  beberapa  pengalaman  di  atas,  pembuatan  kompos jerami  harus  dapat  dilakukan  dengan  cara  yang  sederhana,  murah,  dan  mudah,
seperti:
1)  Pengomposan jerami dibuat di lokasi di mana jerami di panen.
2)  Pengomposan jerami dilakukan tanpa pencacahan dan tanpa penambahan
bahan-bahan lain yang sulit diperoleh oleh petani.
3)  Pengomposan  jerami  dapat  dibuat  dengan  biaya  yang  semurah  mungkin
dan tidak membutuhkan banyak tenaga kerja.
4)  Pengomposan  jerami  tidak  memerlukan  mesin  atau  alat  yang  rumit  dan
mahal.
 Secara  alami  proses  pengomposan  jerami  akan  berlangsung  dengan sendirinya  apabila  kondisinya  ideal,  seperti  kadar  air  yang  cukup  (kurang  lebih 60%) dan aerasi yang lancar. Proses alami pengomposan jerami kurang lebih dua hingga  tiga  bulan.  Untuk  mempercepat  proses  pengomposan  jerami  dapat ditambahkan aktivator pengomposan. Penambahan aktivator pengomposan dapat mengurangi  lama  pengomposan  hingga  tiga  sampai  empat  minggu.  Waktu pengomposan  ini  kurang  lebih  sama  dengan  waktu  jeda  antara  panen  dengan waktu tanam berikutnya.
Jerami  yang  dihasilkan  dari  sisa-sisa  panen  sebaiknya  jangan  dibakar, tetapi diolah menjadi kompos dan dikembalikan lagi ke tanah. Kompos jerami ini secara  bertahap  dapat  menambah  kandungan  bahan  organik  tanah,  dan  lambat laun akan mengembalikan kesuburan tanah.Kompos selain dibuat dari jerami dapat juga dibuat dari seresah atau sisasisa tanaman lain. Rumput-rumputan, sisa-sisa daun dan batang pisang, atan daundaun tanaman dapat juga dibuat kompos. Pada prinsipnya semua limbah organik dapat dijadikan kompos.Batang  kayu,  bambu,  ranting-ranting  pohon,  atau  tulang  juga  termasuk bahan organik tetapi sebaiknya tidak ikut dikomposkan dengan jerami.  Limbah limbah ini termasuk limbah organik keras. Meskinpun   dapat juga dibuat kompos, namun bahan-bahan ini memerlukan waktu yang lama untuk terdekomposisi.
          Berikut saya akan menjelaskan tahap-tahap dalam pembuatan kompos dari jerami padi:
·        Waktu yang tepat untuk pembuatan kompos jerami padi :
Waktu  pengomposan  sebaiknya  segera  setelah  panen,  yaitu  waktu pada saat penyiapan bibit padi hingga sebelum penanaman bibit. Pada saat penyiapanbibit, kompos jerami juga disiapkan. Setelah kompos matang dalam waktu kira kira  dua  minggu,  kompos  bisa  segera disebarkan  di  petak  sawah  bersamaan dengan pengolahan tanah.
·        Lokasi pengomposan :
Lokasi pengomposan dilakukan di petak sawah yang akan  diaplikasi atau dipetak  dimana  jerami  tersebut  dipanen.  Lokasi  sebaiknya  dipilih  dekat  dengan sumber  air,  karena  pembuatan  kompos  membutuhkan  banyak  air.  Lokasi  juga dipikirkan untuk kemudahan saat aplikasi. Jika petak sawah cukup luas, sebaiknya dibuat di beberapa tempat yang terpisah.
·        Peralatan yang dibutuhkan :
Peralatan yang dibutukan antara lain:
1)  Bambu untuk patok
2)  Gergaji
3)  Golok
4)  Ember untuk tempat air.
5)  Air yang cukup untuk membasahi jerami.
6)  Aktivator pengomposan.
7)  Gayung untuk menyiramkan aktivator.
8)  Plastik  penutup.  Plastik  ini  bisa  dibuat  dari  plastik  mulsa  berwarna  hitam (ukuran leber 1 m) yang dibelah sehingga lebernya menjadi 2 m.
·        Tahapan pembuatan kompos jerami :
1.  Siapkan ember  dan air. Masukkan air ke dalam ember. Kemudian larutkan  aktivator  sesuai  dosis  yang  diperlukan  ke  dalam  ember yang sudah di isi air. Aduk hingga aktivator tercampur merata
2.  Siapkan cetakan dari bambu.  Dengan memasak patok tiap sudut.  Sesuaikan ukuran  patok  dengan  jerami  dan  seresah  yang  tersedia.  Apabila  jerami cukup banyak cetakan dapat berukuran  3  x 1,2  x 1 m. Namun bila jerami sedikit cetakan bisa dibuat lebih kecil dari ukuran tersebut
3.  Masukkan  satu  lapis  jermai  ke  dalam  cetakan.  Jika  tersedia  dapat dimasukkan pula kotoran ternak. Jerami atau seresah yang berukuran besar dipotong-potong terlebih dahulu dengan parang.
4.  Siramkan aktivator yang telah disiapkan merata dipermukaan jerami
5.  Injak-injak agar jerami padi
6.  Tambahkan lagi satu lapis jerami.
7.  Siramkan  kembali  aktivator  ke  tumpukan  jerami  tersebut  dan  jangan  lupa injak-injak agar tumpukan menjadi padat.
8.  Ulangi  langkah-langkah  diatas  hingga  cetakan  penuh  atau  seluruh jerami/seresah telah dimasukkan ke dalam cetakan.
9.  Setelah cetakan penuh buka patoknya
10.  Tutup  tumpukan  jerami  tersebut  dengan  plastik/  terepal  yang  telah disiapkan
11.  Kalau  perlu  bagian atas jerami  diberi  batu  atau  pemberat  lain  agar  plastic tidak tebuka karena angin.
12.  Lakukan  pengamatan  suhu,  penyusutan  volume,  dan  perubahan  warna tumpukan jerami.
13.  Inkubasi/fermentasi  tumpukan  jerami  tersebut  hingga  kurang  lebih  dua minggu.
Setelah tahap-tahap diatas , kompos jerami padipun sudah dapat dipanen, berikut ini merupakan penandaan kompos yang dianggap sudah matang :
·        Jerami berwarna coklat kehitam-hitaman,
·        lunak dan mudah dihancurkan,
·        suhu tumpukan sudah mendekati suhu awal pengomposan,
·        tidak berbau menyengat, dan
·        volume menyusut hingga setengahnya.
Kompos  jerami  yang  sudah  memiliki  ciri-ciri  demikian  berarti  sudah cukup matang dan siap diaplikasikan ke sawah. Kompos jerami   diaplikasikan di tempat di mana jerami tersebut diambil.
          Oke, tahap-tahap yang cukup panjang diatas telah usai, dan kalian dapat menikmati hasilnya. Memang butuh ketelatenan bagi kita atau para petani untuk mengelola limbah pertanian salah satunya adalah limbah jerami padi yang dijadikan kompos, namun kita juga mendapatkan untung yang lebih selain kita dapat memanfaatkan limbah. Silahkan mencoba.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar