Kompos dari Limbah Kotoran Hewan
Limbah kotoran hewan adalah bahan kompos terbaik karena mengandung
mikroorganisme dalam jumlah cukup untuk membantu penguraian limbah organic.
Kotoran hewan yang sudah difermentasikan atau yang sudah dicampur dengan
campuran air atau bahan organic yang sudah didiamkan untuk perfermentasian.
Namjun, untuk efektifitas penggunaan dan meningkatkan kualitas pupuk, Kotoran
Hewan yang sudah mengalami ferrmentasi ini bias dibuat kompos dan disimpan.
Ada banyak manfaat tambahan dengan mengolah
kotoran hewan menjadi kompos diantaranya :
· Gulma, sampah rumah tangga dan dapur, serta
limbah pertanian dapat dimanfaatkan.
· Kandungan air dalam kotoran hewan yang sudah
difermentasikan diserap oleh bahan organic kering atau sisa pakan hewan.
· Nutrisi tanaman pada kotoran hewan yang
difermentasikan dapat dipertahankan sehingga kualitas pupuk lebih baik.
· Jumlah bahan organic dapat ditingkatkan.
· Kandungan bahan organic di dalam tanah dapat
ditingkatkan dengan penggunaan kompos kotoran hewan dan erosi tanah dapat
dikurangi.
· Produksi tanaman dapat ditinggikan dengan
menekan pemakaian pupuk buatan/kimia.
Banyak sekali metode-metode yang dapat
digunakan dalam pembuatan kompos yang dicampur kotoran hewan fermentasi, disini
saya akan membahas metode pembuatan kompos dari limbah kotoran hewan dengan
metode penggundukan, sebagai berikut :
Ø METODE PENGGUNDUKAN
Metode
ini dapat dilakukan di tempat yang tiodak mempunyai cukup lahan untuk membuat
kompos. Tahap pembuatan kompos dengan cara pembuatannya sebagai berikut:
1.
Campur
secara merata kotoran hewan yang sudah difermentasikan dengan bahan kering
dengan perbandingan 1:1. Tumpukan campuran kedua bahan di atas tanah hingga
membentuk gundukan setinggi 1-1,5 m, lebar 1-2 meter dan panjang 2-3 meter.
2.
Tutup
gundukan dengan lapisan tipis tanah (kurang lebih 3 cm) atau tutupi gundukan
dengan terpal untuk melindungi sinar matahari langsung dan menjaga kelembapban.
3.
Balik
gundukan setelah 15 hari sejak penumpukan pertama atau jika diperlukan, dan
balik kembali untuk kedua kalinya setelah beberapa hari. Selama proses ini,
jika bahan masih trlalu kering, tambahkan sedikit air. Kompos siap dipakai
setelah 1,5 atau 2 bulan.
4.
Penggundukan
berlapis :
a)
Lapisan 1 : dedauanan dan sampah dapur
b)
Lapisan
2 : campuaran kotoran hewan dan dedaunan dan sampah dapur.
c)
Lapisan 3 : dedaunan dan sampah dapur
d)
Lapisan
4 : campuran kotoran hewan dan dedaunan dan
sampah dapur.
v CATATAN !!!
Pembuatan
kompos dengan mencampurkan kotoran hewan yang difermentasikan dengan
bahan-bahan kering lain juga alazim dilakukan. Jika pencampuran tak dapat
dilakukan karena kotoran hewan dan bahan kering lainnya tidak tersedia pada
saat yang sama, pembuatan kompos dapat dilakukan dengan menimbun/menumpuk
kotoran hewan dan bahan kering secara bergantian, lapis demi lapis.
v TIPS
1.
Cacah
bahan organic dengan baik. Semakin kecil bhan kompos (jerami,dedaunan,kotoran
hewan) maka semakin cepat proses pembentukan kompos terjadi.
2.
Semakin
sering dibalik secara merata, semakin cepat bahan-bahan hancur dan menjadi
kompos.
3.
Jika
bahan kompos sudah mulai mongering,siram/percikkan bahan dengan air secara
merata (jangan terlalu basah) agar kelembaban tetap terjaga.
v Ciri-ciri kompos yang sudah matang dan siap
diguanakan untuk pemupukan :
1.
Berbau
seperti tanah hutan atau humus
2.
Suhu
kompos sudah tidak panas
3.
Berwarna
gelap atau hitam
4.
Bahan-bahan
organic (sisa tanaman, kotyoran hewan dan limbah rumah tangga) telah berubah
bentuk menjadi seperti tanah.
Cukup mudah kan? Kompos selain bias dimanfaatkan
sendiri juga dapat dijual untuk menambah pendapatan sehari-hari. Ini juga bagus
untuk referensi para peternak hewan untuk mengelola limbah kotoran hewannya
agar menjadi sesuatu yang menguntungkan dan tidak terbuang sia-sia serta tidak
mencemari lingkungan.
0 komentar:
Posting Komentar