WELCOME TO WE ARE BLOG :)

Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

PENGELOLAAN LIMBAH AMPAS UBI KAYU


PENGELOLAAN LIMBAH AMPAS UBI KAYU
(NATA DE TELO)

Singkong merupakan bahan pangan yang banyak diproduksi di Indonesia. Indonesia merupakan penghasil singkong terbesar ketiga setelah Brazil dan Thailand yang dihitung dari total produksi dunia per tahun.
Singkong merupakan sumber energi yang kaya karbohidrat namun sangat miskin kandungan protein. Tetapi sumber protein yang sangat bagus dan banyak terdapat pada bagian daun singkong karena mengandung asam amino metionin. Dari proses pengolahan singkong menjadi tepung tapioka dapat diperoleh hasil limbah umbi singkong sekitar 2/3 bagian dari limbahnya, atau 75% dari bahan mentahnya.
Selama ini orang hanya memanfaatkan umbi singkong sebagai bahan pangan, namun limbahnya tidak diolah kembali. Bagi kebanyakan orang, limbah tapioka dibuang begitu saja kadang dijadikan pakan ternak atau bahkan dibuang ke sungai atau parit- parit. Hal tersebut dapat membahayakan lingkungan karena dapat merubah kandungan oksigen di air menjadi berkurang. Dengan munculnya inovasi baru, limbah tapioka akan dimanfaatkan sebagai bahan pangan yaitu produk Nata de Telo yang berbahan dasar dari ampas telo/ singkong. Seperti nata de coco yang saat ini beredar luas dan digemari kalangan masyarakat, produk Nata de Telo ini berharap juga disukai oleh masyrakat luas.
Nata merupakan hasil fermentasi dari bakteri yang diperoleh dari pengubahan gula yang terdapat pada subtrat menjadi palikel selulosa. Berikut merupakan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan nata de telo adalah :
1.    Bakteri
2.   Gula
3.   Nitrogen
4.   Suhu dan pH jangan sampai goyang agar pembentukan palikel berlangsung dengan baik.


Berikut ini proses pembuatan Nata de Telo, antara lain :
1.    Kupas singkong dan cuci sampai bersih
2.   Parut singong
3.   Hasil parutan singkong kemudian dilarutkan kedalam air. Setelah di larutkan kedalam air, peras singkong.
4.   Dari hasil perasan singkong, akan didapatkan pati singkong. Kemudian ambil pati singkong dan lakukan fermentasi.
5.   Hasil fermentasi perasan singkong kemudian ditutup, untuk meminimalkan kontak dengan udara.
6.   Diamkan selama 10hari.
7.   Produk nata de telo siap dikonsumsi.

Setiap satu kilogram ampas telo, jika sudah diproduksi akan menghasilkan 5 kilogram lembaran Nata de Telo. Produk nata de telo ini sangat baik untuk kesehatan. Produk ini menghasilkan serat yang tinggi sehingga dapat membantu melancarkan proses pencernaan.
        Pembuatan nata de telo ini membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menghidrolisis karbohidrat menjadi gula melalui proses fermentasi. Produk nata de telo memiliki kandungan gula 5-7% sehingga tidak diperlukan penambahan gula dalam fermentasi.
        Upaya pengolahan ampas singkong menjadi suatu makanan yang bernilai gizi ini dapat membantu menugrangi pencemaran lingkungan oleh limbah atau proses samping dari singkong yang selama ini dimanfaatkan oleh para petani sebagai pakan ternak atau hanya dibuang begitu saja. Selain itu pengeloolaan ampas singkong dapat menghasilkan produk makanan produk makanan yang bernilai gizi bagi mayarakat.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

1 komentar:

Cecep Suwarno mengatakan...

gimana sih katanya fermentasi ampas singkong, tapi yang difermentasi malah pati singkongnya... ngaco nih artikelnya...

Posting Komentar